pasker singodipuro
Senin, 09 September 2013
YANG HARUS TERTANAM
PADA SETIAP WARGA / PENDEKAR IKS.PI KERA SAKTI
![Picture](http://ikspiksmukomuko.weebly.com/uploads/4/3/3/3/4333971/5554887.jpg)
- Sebagai Warga/Pendekar IKS yang sejati, kita harus punya prinsip bahwa IKS adalah diri kita. Misalkan suatu saat nanti sebagai orang IKS kita menghadapi musuh, yakinkanlah hati : Aku adalah orang IKS ! Warga IKS itu tidak takut mati, karena sesungguhnya hidup dan matinya insan itu adalah rahasia Illahi. Warga IKS memiliki prinsip lebih baik mati mulia daripada hidup terhina.
- Jangan pernah mengolok-olok apalagi menjelek-jelekkan perguruan lain. Bila merasa tidak senang terhadap seseorang yang kebetulan anggota perguruan lain, janganlah dibenci perguruannya. Karena pada dasarnya, kita semua bersaudara. Merah – Putih adalah Bumi Pertiwi dimana kita hidup dan mati. Bantulah mereka, bila mereka membutuhkan bantuan kita. Perbedaan perguruan janganlah dijadikan pemicu untuk memecah-belah persatuan Indonesia raya.
- Bersikaplah sopan santun, ramah dan berbudi pekerti yang luhur. Dalam hidup bermasyarakat bisa memilah-milah, mana yang seharusnya baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. Janganlah setelah jadi Warga/Pendekar IKS, malah kita berbuat yang tidak baik di masyarakat. Jika demikian, yang rusak bukan hanya pelakunya, tetapi seluruh anggota perguruan pun akan merasa malu.
- Belajarlah untuk malu pada diri sendiri. Karena bila kita tidak pernah merasa malu dengan diri sendiri, pasti kita tidak punya malu dihadapan orang lain. Lebih dari itu, jadikanlah diri kita contoh yang baik bagi kekeluargaan dan masyarakat.
- Belajarlah perlahan-lahan untuk belajar agama secara mendalam sesuai ajaran agama masing-masing. Karena pada dasarnya, kerohanian di IKS diarahkan agar para Warga/Pendekarnya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perguruan IKS tidak pernah mengajarkan agar Warga/Pendekarnya menjadi jagoan apalagi preman, tetapi mengajarkan tentang indahnya persaudaraan/kekeluargaan dan indahnya hidup bila dihiasi dengan sinar-sinar budi pekerti yang luhur.
- Berbaktilah untuk IKS, kita memikul beban yang berat yaitu menjunjung tinggi harkat dan martabat perguruan kita. Jadikanlah IKS sebagai wadah dalam rangka kita berbakti untuk negara dan agama.
- Hargailah diri kita sendiri, yaitu dengan cara menjaga dan merawat barang-barang milik perguruan yang kita pakai (kalung, kaos, sabuk dan seragam). Peliharalah dengan baik, karena itu adalah cermin diri kita. Jangan biarkan orang lain merusak atau menyobeknya.
- Pakailah kaos perguruan dengan sikap yang baik. Ramahlah kepada setiap orang, dengan demikian orang lain pun akan baik dan ramah kepada kita. Ingatlah sifat padi, semakin berisi semakin menunduk !
- Tegurlah adik-adik perguruan kita, sesama warga atau senior kita bila mereka memang salah dengan bahasa yang halus, sopan dan baik. Karena sikap saling mengingatkan dan menasehati dalam hal kebaikan adalah merupakan kewajiban setiap Warga/Pendekar IKS.
- Sabar dan tawwakallah menghadapi setiap problem (masalah). Percayalah tuhan pasti akan memberikan jalan keluarnya.iks pi kera sakti
Rabu, 04 September 2013
sejarah iks pi kera sakti
sejarah berdirinya iks pi kera sakti
Perguruan IKS PI Kera Sakti yang berpusat di Madiun Jawa Timur ini
merupakan perguruan beladiri beraliran kung fu untuk gerakan beladirinya
tetapi untuk kerohaniannya lebih cenderung ke Banten dan ulama Jawa.
Berdiri pada tanggal 15 Januari 1980 di Jl. Merpati No. 45, Kelurahan
Nambangan Lor, Kecamatan Mangunharjo, Kodya Madiun oleh bapak R Totong
Kiemdarto dengan gerakan beladiri kung fu aliran utara dan selatan yang
dipelajarinya dari pendekar aliran kung fu China yang ada di Indonesia.
Adapun nama dari perguruan ini semula adalah
IKS PI (Ikatan Keluarga Silat “Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan “Kera Sakti” dibelakangnya. Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS PI Kera Sakti.
Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.
Didalam metode latihan IKS PI Kera Sakti terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi,yaitu:
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar II harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
Warga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
Untuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu pada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada warga tingkat II ini hanya boleh diketahui oleh warga tingkat II keatas dan tidak dapat disebarkan kepada umum alias dirahasiakan.
V. Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas
Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu pada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Seperti halnya materi pada warga tingkat II, materi tingkat ini juga dirahasiakan.
Sejarah IKS PI
Adapun nama dari perguruan ini semula adalah
IKS PI (Ikatan Keluarga Silat “Putra Indonesia) tetapi ketika perguruan mulai berkembang diberi nama tambahan “Kera Sakti” dibelakangnya. Hal ini adalah karena masyarakat maupun murid-murid perguruan ini lebih mengenal nama jurus perguruan yaitu teknik jurus keranya daripada nama asli perguruan. Untuk itu selanjutnya dalam memudahkan pencarian identitas perguruan sekaligus secara tidak langsung menambah wibawa nama perguruan maka disebutlah IKS PI Kera Sakti.
Bapak Totong Kiemdarto lahir pada tanggal 20 Oktober 1953 di Madiun. Sebagai pendiri sekaligus guru besarnya, ia mengajarkan pelajaran silat monyet dan kerohanian untuk memantapkan fisik dan iman siswa dan siswi yang selaras dengan tujuan pembangunan nasional yaitu mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya, yang sehat lahir maupun batin dan berjiwa pancasila.
Pada mulanya perguruan ini hanya dikenal di lingkungan masyarakat desa Nambangan Lor saja tetapi pada sekitar 1983 beberapa murid angkatan I dan II mulaimengembangkan ajaran perguruan di beberapa tempat, yaitu SMAN 3 Madiun, Lanuma Iswahyudi dan Dempel. Baru kemudian menyusul berkembang ditempat lain yang tidak saja di wilayah eks Karesidenan Madiun tetapi juga diluar Madiun.
Didalam metode latihan IKS PI Kera Sakti terdapat 5 tahapan penting untuk mencapai tingkatan tertinggi,yaitu:
- Tingkat dasar I sabuk hitam dengan lama latihan 6 bulan;
- Tingkat dasar II sabuk kuning sengan lama latihan 6 bulan;
- Warga tingkat I sabuk biru dengan lana latihan 1 tahun;
- Warga tingkat II sabuk merah;
- Warga tingkat III sabuk merah strip emas.
I. Tingkat Dasar I SabukHitam
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar I harus melewati 3 tahapan penting di dalam latihan, yaitu:
Untuk latihan awal siswa tingkat dasar I harus melewati 3 tahapan penting di dalam latihan, yaitu:
- tingkat awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar prguruan);
- tingkat menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan);
- tingkatan akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke tingkat dasar II).
Materi yang diberikan pada tingkat dasar I sabuk hitam
antara lain teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan
tendangan, teknik dasar pernafasan Chi Kung serta teknik dasar
pengembangan jurus.
II. Tingkat Dasar II Sabuk KuningUntuk latihan awal siswa tingkat dasar II harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
- tingkat awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan dasar lanjutan perguruan);
- tingkat menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan lanjutan);
- tingkat akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat I.
Materi yang diberikan adalah teknik senam pelemasan
dan yoga, teknik dasar pukulan dan tendangan, teknik dasar pernafasan
serta teknik dasar pengembangan jurus.
III. Warga Tingkat I Sabuk BiruWarga tingkat I harus melewati 3 tahapan penting dalam latihan, yaitu:
- tingkatan awal (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan perguruan yang lebih rumit);
- tingkkatan menengah (materi latihan dimana siswa mulai mempelajari gerakan kombinasi);
- tingkat akhir (materi latihan dimana siswa akan diuji untuk melanjutkan ke warga tingkat II.
Materi yang diberikan pada Warga tingkat I Sabuk Biru
adalah teknik senam pelemasan dan yoga, teknik dasar pukulan dan
tendangan, teknik dasar pernafasan, teknik dasar pengembangan jurus.
IV. Warga Tingkat II Sabuk MerahUntuk latihan bagi warga tingkat II lebih banyak mengacu pada pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Sedangkan untuk materi yang diberikan pada warga tingkat II ini hanya boleh diketahui oleh warga tingkat II keatas dan tidak dapat disebarkan kepada umum alias dirahasiakan.
V. Warga Tingkat III Sabuk Merah Strip Emas
Untuk latihan bagi warga tingkat III lebih banyak mengacu pada pemantapan dari pengembangan, kecepatan dan refleksitas gerakan jurus maupun kombinasi. Seperti halnya materi pada warga tingkat II, materi tingkat ini juga dirahasiakan.
Langganan:
Postingan (Atom)